Jerman memastikan diri keluar sebagai kampiun Piala Dunia 2014 setelah berhasil mengalahkan Argentina 1-0 pada laga final di Stadion Maracana, Minggu atau Senin (14/7/2014) dini hari WIB.
Gol tunggal kemenangan Jerman dicetak Mario Goetze pada menit ke-113.
Jerman dan Argentina memainkan babak tambahan setelah bermain imbang
tanpa gol hingga babak normal.
Keberhasilan ini pun membuat
Jerman mencatat sejarah baru dalam perhelatan Piala Dunia. Jerman kini
menjadi satu-satunya tim Eropa yang berhasil menjuarai Piala Dunia di Amerika Selatan.
Pada pertandingan ini sebenarnya kedua tim
memainkan komposisi terbaiknya. Hanya gelandang Jerman, Sami Khedira,
yang harus absen karena mengalami cedera saat melakukan pemanasan
sebelum pertandingan.
Pelatih Jerman, Joachim Loew, memasukkan
nama Christoph Kramer untuk menggantikan posisi Kheidira yang sebelumnya
berada di line up skuad Der Panzer. Sementara itu, gelandang andalan
Argentina, Angel Di Maria, tetap tidak bermain di laga final karena
kondisinya belum pulih dari cedera.
Jerman mencoba mengambil alih
permainan sejak menit-menit awal. Namun, Argentina juga bukan tanpa
serangan karena mereka beberapa kali mampu membuat barisan pertahanan
Jerman kerepotan.
Pada menit keempat, misalnya, saat Argentina
menusuk jantung pertahanan Jerman lewat serangan balik yang dikreasi
Gonzalo Higuain. Sayang, peluang itu terbuang sia-sia karena tidak ada
pemain yang menyambut umpan silang Higuain dari sisi kanan pertahanan
Jerman.
Pada menit ke-22, Argentina kembali mendapatkan peluang
emas. Kesempatan itu berawal dari blunder Toni Kroos yang ingin
melakukan back pass ke barisan belakang. Namun, bola umpannya itu justru
mengarah ke Higuain.
Higuain yang berdiri bebas tanpa pengawalan
bek Jerman lalu menggiring bola ke dalam kotak penalti. Sayang, bola
tendangannya masih melenceng ke sisi kanan tiang gawang Jerman yang
dikawal kiper Manuel Neuer.
Selama paruh pertama, Jerman tampak
kesulitan menembus rapatnya berisan belakang Argentina, sementara itu
serangan Lionel Messi dan kawan-kawan terlihat lebih efektif dengan
melakukan serangan balik.
Bahkan, pada menit ke-30, Argentina
sebenarnya mampu menceploskan bola ke gawang Jerman melalui torehan
Higuain. Namun, wasit menganulir gol tersebut karena hakim garis melihat
Higuain lebih dulu berada di posisi offside saat menerima umpan Ezequiel Lavezzi.
Peluang
terbaik Jerman diciptakan Andre Schuerrle pada menit ke-36. Pemain yang
baru masuk menggantikan Kramer itu melepaskan tendangan keras dari luar
kotak penalti. Akan tetapi, bola tendangannya masih dapat ditepis oleh
kiper Argentina, Sergio Romero.
Pada injury time, Der Panzer
kembali mendapatkan peluang. Namun, kali ini giliran Benedikt Hoewedes
yang gagal karena bola sundulannya memanfaatkan bola umpan tendangan
pojok Kroos masih membentur tiang gawang.
Selepas turun minum, Argentina kembali mengancam melalui aksi Messi. Beruntung bagi Jerman,
bola tendangan Messi dari dalam kotak penalti masih menyamping tipis di
sisi kanan gawang Jerman.
Sepanjang babak kedua, kedua tim tampak
saling menyerang. Namun,mereka lebih sering memainkan bola di lapangan
tengah. Tempo pertandingan pun sedikit melambat ketimbang babak
pertama.
Pada menit ke-80, Jerman membalas. Sayang, bola
tendangan Kroos dari luar kotak penalti seusai menerima umpan silang
Mesut Oezil masih belum menemui sasaran karena melenceng di sisi kiri
gawang Argentina.
Pada babak tambahan, tempo pertandingan masih
berjalan lambat. Meski begitu, beberapa kali Jerman dan Argentina
mempunyai peluang emas untuk membobol masing-masing gawang lawan.
Gol
yang ditunggu-tunggu publik Jerman pun akhirnya tiba setelah Goetze
mencetak gol indah untuk membuat timnya unggul pada menit ke-113. Gol
itu berawal dari aksi Andre Schuerrle di sisi kiri pertahanan
Argentina.
Ia kemudian memberikan umpan silang ke tengan kotak
penalti. Goetze langsung mengontrol umpan tersebut sebelum melepaskan
tendangan keras yang masuk ke pojok kiri gawang Argentina. Skor 1-0
untuk Jerman pun akhirnya bertahan hingga wasit meniup peluit panjang.
Sepanjang
pertandingan, Jerman menguasai bola sebanyak 60 persen dan melepaskan
tujuh tembakan akurat dari 10 usaha. Adapun Argentina menciptakan dua peluang emas dari sembilan percobaan.
Susunan pemain
Jerman: 1-Manuel Neuer; 16-Philipp Lahm (kapten), Mats Hummels, 20-Jerome Boateng, 4-Benedikt Hoewedes; 7-Bastian Schweinsteiger, 23-Christoph Kramer (9-Andre Schuerrle 32), 18-Toni Kroos; 8-Mesut Oezil, 13-Thomas Mueller; 11-Miroslav Klose (19-Mario Goetze 88)
Pelatih: Joachim Loew
Jerman: 1-Manuel Neuer; 16-Philipp Lahm (kapten), Mats Hummels, 20-Jerome Boateng, 4-Benedikt Hoewedes; 7-Bastian Schweinsteiger, 23-Christoph Kramer (9-Andre Schuerrle 32), 18-Toni Kroos; 8-Mesut Oezil, 13-Thomas Mueller; 11-Miroslav Klose (19-Mario Goetze 88)
Pelatih: Joachim Loew
Argentina: 1-Sergio
Romero; 4-Pablo Zabaleta, 15-Martin Demichelis, 2-Ezequiel Garay,
16-Marcos Rojo; 6-Lucas Biglia, 14-Javier Mascherano, 8-Enzo Perez
(5-Fernando Gago 86); 10-Lionel Messi (kapten), 22-Ezequiel Lavezzi
(20-Sergio Aguero 45); 9-Gonzalo Higuain (18-Rodrigo Palacio 78)
Pelatih: Alejandro Sabella
Pelatih: Alejandro Sabella
Wasit: Nicola Rizzoli (Italia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar